Kerajaan Kediri


KERAJAAN KEDIRI Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan besar di Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Pusat kerajaanya terletak di tepi S. Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang ramai.

SISTEM PEMERINTAHAN KERAJAAN KEDIRI
Sistem pemerintahan kerajaan Kediri terjadi beberapa kali pergantian kekuasaan, adapun raja – raja yang pernah berkuasa pada masa kerajaan Kediri adalah:
  • Shri Jayawarsa Digjaya Shastraprabhu
  • Kameshwara
  • Jayabaya
  • Prabu Sarwaswera
  • Prabu Kroncharyadipa
  • Srengga Kertajaya
  • Pemerintahan Kertajaya
  • Kehidupan sosial masyarakat kerajaan Kediri

Golongan-golongan dalam masyarakat Kediri dibedakan menjadi tiga berdasarkan kedudukan dalam pemerintahan kerajaan.
1.     Golongan masyarakat pusat (kerajaan):yaitu masyarakat yang terdapat dalam  lingkungan raja dan beberapa kaum kerabatnya serta kelompok pelayannya.
2.     Golongan masyarakat thani (daerah):yaitu golongan masyarakat yang terdiri atas para pejabat atau petugas pemerintahan di wilayah thani (daerah).
3.     Golongan masyarakat non pemerintah:yaitu golongan masyarakat yang tidak mempunyai kedudukan dan hubungan dengan pemerintah secara resmi atau masyarakat wiraswasta. Kediri memiliki 300 lebih pejabat yang bertugas mengurus dan mencatat semua penghasilan kerajaan. Di samping itu, ada 1.000 pegawai rendahan yang bertugas mengurusi benteng dan parit kota, perbendaharaan kerajaan, dan gedung persediaan makanan.


Kerajaan Sriwijaya

Letak kerajaan
Kerajaan Sriwijaya meru-
pakan kerajaan Buddha yang
berdiri di Sumatra pada abad
ke-7. Pendirinya adalah Dapunta

Hyang. Kerajaan ini pernah
menjadi kerajaan terbesar di
Nusantara, bahkan mendapat
sebutan Kerajaan Nasional I
sebab pengaruh kekuasaannya
mencakup hampir seluruh
Nusantara dan negara-negara di
sekitarnya. Letaknya sangat
strategis. Wilayahnya meliputi tepian Sungai Musi di Sumatra Selatan sampai ke Selat Malaka (merupakan jalur
perdagangan India – Cina pada saat itu), Selat Sunda, Selat Bangka, Jambi, dan
Semenanjung Malaka.

Kekayaan Sriwijaya diperoleh dari:
1.bea masuk dan keluar bandar-bandar Sriwijaya,
2.bea cukai semua kapal yang melalui perairan Asia Tenggara,
3.upeti persembahan dari raja-raja negara vasal, dan
4.hasil keuntungan perdagangan.

Pada akhir abad ke-13, Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran yang disebabkan
oleh faktor-faktor berikut.
1)Faktor geologis, yaitu adanya pelumpuran Sungai Musi sehingga para pedagang
tidak singgah lagi di Sriwijaya.
2)Faktor politis, yaitu jatuhnya Tanah Genting Kra ke tangan Siam membuat
pertahanan Sriwijaya di sisi utara melemah dan perdagangan mengalami kemunduran.
Di sisi timur, kerajaan ini terdesak oleh Kerajaan Singasari yang dipimpin Kertanegara.
Akibat dari serangan ini, Melayu, Kalimantan, dan Pahang lepas dari tangan
Sriwijaya. Desakan lain datang dari Kerajaan Colamandala dan Sriwijaya akhirnya
benar-benar hancur karena diserang Majapahit.
3)Faktor ekonomi, yaitu menurunnya pendapatan Sriwijaya akibat lepasnya daerah-
daerah strategis untuk perdagangan ke tangan kerajaan-kerajaan lain.

Kerajaan Mataram Kuno



Kerajaan Mataram Kuno atau Mataram (Hindu) merupakan sebutan untuk dua dinasti, yakni Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra.Selama 178 tahun berdiri, kerajaan mataram kuno dipimpin oleh raja-raja yang sebagian terkenal dengan keberanian, kebijaksanaan dan sikap toleransi terhadap agama lain. Raja terkenal yaitu raja Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya /Raja Sanjaya yang berkuasa pada tahun(732-760 M).
Bukti mengenai keberadaan Mataram Kuno adalah prasasti Canggal yang dikeluarkan oleh Sanjaya. Prasasti ini berangka tahun Cruti Indria Rasa atau 654 Saka (1 Saka sama dengan 78 Masehi, berarti 654 Saka sama dengan 732 M), hurufnya Pallawa, bahasanya Sanskerta, dan letaknya di Gunung Wukir, sebelah selatan Muntilan.
Isinya adalah pada tahun tersebut Sanjaya mendirikan lingga di Bukit Stirangga untuk keselamatan rakyatnya dan pemujaan terhadap Syiwa, Brahma, dan Wisnu, di daerah suci Kunjarakunja. Menurut para ahli sejarah, yang dimaksud Bukit Stirangga adalah Gunung Wukir dan yang dimaksud Kunjarakunja adalah Sleman (kunjara = gajah = leman; kunja = hutan). Lingga adalah simbol yang menggambarkan kekuasaan, kekuatan, pemerintahan, lakilaki, dan dewa Syiwa.
Kerajaan mataram kuno dipimpin pertama kali oleh Raja Sanjaya yang terkenal sebagai seorang raja yang besar. Ia adalah penganut Hindu Syiwa yang taat. Setelah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya meninggal dunia, beliau kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Sankhara yang bergelar Rakai Panangkaran Dyah Sonkhara Sri Sanggramadhanjaya. Raja Panangkaran lebih progresif dan bijaksana daripada Sanjaya sehingga Mataram Kuno lebih cepat berkembang. Daerah-daerah sekitar Mataram Kuno segera ditaklukkan, seperti kerajaan Galuh di Jawa Barat dan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaya.Ketika Rakai Panunggalan berkuasa, kerajaan Mataram Kuno mulai mengadakan pembangunan beberapa candi megah seperti candi Kalasan, candi Sewu, candi Sari, candi Pawon, candi Mendut, dan Candi Borobudur. Kemudian setelah Rakai Panunggalan meninggal, beliau digantikan oleh Rakai Warak. Pada zaman pemerintahan Rakai Warak, ia lebih mengutamakan agama Buddha dan Hindu sehingga pada saat itu banyak masyarakat yang mengenal agama tersebut. Setelah Rakai Warak meninggal kemudian digantikan oleh Rakai Garung. Setelah Rakai Garung meninggal ia digantikan oleh Rakai Pikatan. Berkat kecakapan dan keuletan Rakai Pikatan, semangat kebudayaan Hindu dapat dihidupkan kembali. Kekuasaannya pun bertambah luas meliputi seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur serta ia pun memulai pembangunan candi Hindu yang lebih besar dan indah yaitu candi Prambanan (Candi Lara Jonggrang) di desa Prambanan. Setelah Raja Pikatan wafat ia digantikan oleh Rakai Kayuwangi. Pada masa pemerintahan Rakai Kayuwangi Kerajaan banyak menghadapi masalah dan berbagai persoalan yang rumit sehingga timbullah benih perpecahan di antara keluarga kerajaan. Selain itu zaman keemasan Mataram Kuno mulai memudar serta banyak terjadi perang saudara.




Kerajaan Majapahit

Letak GeografisSecara geografis letak kerajaan Majapahit sangat strategis karena adanya di daerah lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak sungainya yang dapat dilayari sampai ke hulu.Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa TimurIndonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas diNusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di JawaSumatra,Semenanjung MalayaKalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.
Raja-raja Majapahit


  • Kertajasa Jawardhana (1293 - 1309)
  • Raja Jayanegara (1309 - 1328)
  • Tribuwana Tunggadewi (1328 - 1350)
  • Hayam Wuruk
  • Wikramawardhana
Raja kerajaan Majapahit sebagai negarawan ulung juga sebagai politikus-politikus yang handal. Hal ini dibuktikan oleh Raden Wiajaya, Hayam Wuruk, dan Maha Patih Gajahmada dalam usahanya mewujudkan kerajaan besar, tangguh dan berwibawa.


Kerajaan Samudera Pasai



Kesultanan Pasai, juga dikenal dengan Samudera Darussalam, atau Samudera Pasai, adalah 
kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera, kurang lebih di sekitar Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi AcehIndonesia.

Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik Al-saleh dan sekaligus sebagai raja pertama pada abad ke-13. Kerajaan Samudera Pasai terletak di sebelah utara Perlak di daerah Lhok Semawe sekarang (pantai timur Aceh).
Sebagai sebuah kerajaan, raja silih berganti memerintah di Samudra Pasai.

Raja-raja yang pernah memerintah Samudra Pasai adalah seperti berikut:
  • Sultan Malik Al-saleh
  • Sultan Muhammad (Sultan Malik al Tahir I)
  • Sultan Malik al Tahir II

Catatan lain mengenai kerajaan ini dapat diketahui dari tulisan Ibnu Battuta, seorang pengelana dari Maroko. Menurut Battuta, pada tahun 1345, Samudera Pasai merupakan kerajaan dagang yang makmur. Banyak pedagang dari Jawa, Cina, dan India yang datang ke sana. Hal ini mengingat letak Samudera Pasai yang strategis di Selat Malaka. Mata uangnya uang emas yang disebur deureuham (dirham).
Di bidang agama, Samudera Pasai menjadi pusat studi Islam. Kerajaan ini menyiarkan Islam sampai ke Minangkabau, Jambi, Malaka, Jawa, bahkan ke Thailand. Dari Kerajaan Samudra Pasai inilah kader-kader Islam dipersiapkan untuk mengembangkan Islam ke berbagai daerah. Salah satunya ialah Fatahillah. Ia adalah putra Pasai yang kemudian menjadi panglima di Demak kemudian menjadi penguasa di Banten.

Itulah beberapa Sejarah Singkat mengenai Kerajaan Indonesia. Semoga dapat menambah wawasan kita ..
v


Click here

CALENDAR

CLOCK

About this blog

Jangan Lupa beri Kritik dan saran serta JempoL nya yaaaa ..

Text Widget

Unordered List

Menu

Recent Posts

Download

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Blogger templates

Blogger templates

Páginas

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Buscar

Entradas populares